PENYULUHAN AYO BIJAK KONSUMSI ANTIBIOTIK DENGAN 2C DESA TAMAN GEDE, KENDAL

Authors

  • Elvira Rosa Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Kendal Author
  • Haini Santi Author
  • Ferina Damayanti Author

Keywords:

Ayo bijak konsumsi antibiotik dengan 2C, Taman Gede Kendal

Abstract

Penggunaan antibiotik yang relatif tinggi menimbulkan masalah dan merupakan ancaman bagi munculnya peningkatan dan penyebaran resistensi antibiotik. Ada beberapa faktor yang mempengaruhi penggunaan antibiotik pada mayarakat. Salah satu faktor yang mempengaruhi yaitu seperti tingkat pendidikan dan pengetahuan dari masyarakat. Antibiotik merupakan obat yang banyak diresepkan pada pasien, namun penggunaannya sering kali tidak tepat, akibatnya terjadilah peningkatan resistensi kuman terhadap antibiotik, resistensi terjadi ketika bakteri berubah dalam satu atau lain hal yang menyebabkan turun atau hilangnya efektifitas obat, senyawa kimia atau bahan lainya yang digunakan untuk mencegah atau mengobati infeksi. Hal ini menjadi salah satunya faktor kurangnya informasi yang akurat dan tingkat pendidikan masyarakat yang masih sangat rendah sehingga dapat mengakibatkan tingginya tingkat konsumsi yang tidak tepat. Pembelian antibiotik tanpa resep dokter di apotek (7%). Amoksisilin merupakan antibiotik paling banyak dibeli secara swamedikasi sebesar (77%) ampisilin, tetrasiklin, fradiomisingramisidin, dan ciprofloksasin. Antibiotik tersebut rata-rata dibeli untuk mengobati gejala flu, demam, batuk, sakit tenggorokan, sakit kepala dan gejala sakit ringan lainnyadengan lama penggunaan sebagai besar kurang dari lima hari (Widayati dkk, 2011). Salah satu cara pengolahan obat yang baik dan benar adalah DAGUSIBU, cara ini menjelaskan tatacara pengolahan obat dari awal mereka dapatkan hingga saat obatsudah tidak dikonsumsi lagi dan akhirnya dibuang. Promosi Kesehatan inidilakukan agar masyarakat semakin mengenal dan memahami cara penggunaan antibiotik dan dapat mencegah terjadinya resistensi antibiotik melalui kegiatan “Ayo Bijak Konsumsi Antibiotik dengan 2C!”.

References

Kemenkes. (2013). BUKU PEDOMAN UMUM PENGGUNAAN ANTIBIOTIK.

Kusmita, L., Dwi Franyoto, Y., Puspitaningrum Sekolah Tinggi Ilmu Farmasi Yayasan Pharmasi Semarang Letjen Sarwon Edie Wibowo Km, I. J., & -Pucanggading Semarang, P. (2022). Penyuluhan Penggunaan Antibiotik Bijak dan Rasional pada PKK di Desa Bejalen Ambarawa. Jurnal Pengabdian Kepada Masyarakat (DiMas), 4(2), 39–42. https://doi.org/10.53359/dimas.v4i2.40

Neu HC, Gootz TD. 2001 Antimicrobial chemotherapy. Medmicro. University of Texas Medical Branch at Galveston

Nurmala, I., Rahman, F., Nugroho, A., Erlyani, N., Laily, dan N., Anhar, V.N. 2018. Buku Promosi Kesehatan. Airlangga University Press dan PIPS Unair. Surabaya. Hal 1-2

Widayati, A., Suryawati, S., Crespigny, C., Hiller, J., E. 2012. Knowledge and beliefs about antibiotics amog people in Yogyakarta CityIndonesia: a cross sectional populationbased survey, Antimicrob Resist Infect Control 1 (1): 38, BMC.

Yarza H.L., Yanwirasti, LI. 2015. Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Sikap Dengan Penggunaan Antibiotik Tanpa Resep Dokter, Jurnal Kesehatan Andalas 2015: 4 (1)

Downloads

Published

2024-03-30

Issue

Section

Articles

How to Cite

PENYULUHAN AYO BIJAK KONSUMSI ANTIBIOTIK DENGAN 2C DESA TAMAN GEDE, KENDAL. (2024). Jurnal Pengabdian Masyarakat, 1(1), 1-5. https://jurnal.naiwabestscience.my.id/index.php/jupe/article/view/7